Rabu, 13 April 2016

Ngentot Bareng Sahabat Lama

Ngentot Bareng Sahabat Lama | Agen Poker Online Terpercaya


Agen Poker Online Terpercaya - Dewagalau

Sejak aku melakukan hubungan sexual yang pertama kali dengan Oom Pram, bapak kostku, aku tidak yakin apakah selaput daraku sobek atau tidak. Karena pada saat itu aku tidak merasakan sakit dan tidak mengeluarkan darah. Yang jelas sejak saat itu sex menjadi kebutuhan biologisku. Repotnya aku tidak dapat memenuhi kebutuhan biologisku ini kepada pacarku yang sebangku kuliah, dia sangat alim dan selalu membatasi diri dalam berpacaran. Akhirnya aku semakin terjerat dengan bapak kostku yang mempunyai perbedaan umur 25 tahun (dia berumur 46 tahun). Kami melakukan selalu pada siang hari, yaitu pada saat istrinya sedang berada di kantor, dan semua teman kostku sedang kuliah. Sudah enam bulan berlalu, tanpa satu orang pun yang tahu, hanya barangkali pembantu rumah tangga yang mencium sesuatu diantara kami berdua.

Oom Pram pandai memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Dia memperlakukanku secara wajar, dihadapan rekan kostku yang lain maupun dihadapan istrinya. Jika tidak ada kuliah dan rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku. Dan untuk keamanan, aku selalu mempunyai stock kondom di lemariku yang selalu terkunci (walaupun pembelian kondom ini selalu menjadi masalah tersendiri bagiku, karena aku masih malu untuk membeli alat kontrasepsi tersebut).

Nani (bukan nama sebenarnya) adalah teman karibku yang tinggal sekamar denganku yang saat ini entah berada dimana, karena sejak kami lulus sarjana 15 tahun yang lalu, kami tidak pernah berhubungan lagi, dan mudah mudahan membaca cerita ini sekaligus sebagai nostalgia bersama. Pada suatu hari Nani pulang dari kuliah. Seperti biasanya tanpa ketuk pintu dia langsung masuk ke kamar. Ketika itu aku terbangun dari tidurku. Nani langsung mencopot sepatu dan mengganti pakaiannya dengan celana pendek dan t-shirt yang ketat. Dia memang tampak sexy dengan pakaian itu, buah dadanya tampak membusung, ditambah wajahnya yang cantik, aku yakin banyak pria yang menyukainya.

Dia tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yang kupakai, aku terkesiap ketika mataku melirik barang yang baru diambilnya. Jantungku hampir copot rasanya.“Lin, ini punya siapa..?” matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan. Aku tidak dapat menjawab, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom bekas pakai yang ujungnya masih berisi cairan putih. Memang ini kecerobohanku, biasanya sehabis melakukannya selalu kubungkus tissu dan kusimpan di tas atau lemari. Tapi kali ini aku ketiduran sehingga lupa mengamankan benda berharga itu. “Dengan pacarmu..?” Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain, “Oom Pram..” jawabku pendek. “Oh.., hebat sekali kamu, ceritain dong, aku pikir kamu alim, sungguh mati aku nggak nyangka kalau kamu juga udah pinter. Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu. 

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Eh nggak taunya pengalamanmu lebih hebat dariku.” Nani terus menerocos sambil merebahkan tubuhnya di sampingku. “Sudah berapa kali kamu sama Oom Pram..?” Aku memaklumi protes dan rasa penasarannya, karena Nani selama ini selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungaan sex-nya dengan pacarnya sedetil-detilnya, dari ukuran penis sampai posisi pada saat melakukannya. Sedangkan aku sama sekali tidak pernah menceritakannya karena rasa malu, karena kulakukan justru tidak dengan pacarku tetapi dengan laki-laki yang seumur dengan pamanku.

Sejak saat itulah aku mulai menceritakan aktifitas sexual kami kepadanya, aku ceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yang tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana Oom Pram mengajariku dan membimbingku dengan penuh kesabaran. Dan kuceritakan pula bagaimana induk semangku itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari satu kali. Pernah suatu kali aku ceritakan pengalaman yang tidak kulupakan hingga sekarang (kini aku sudah mempunyai dua orang anak yang sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan Oom Pram bercinta di atas sofa ruang tamu. Sungguh pengalaman yang fantastis. Dia duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi duduk atau lebih tepatnya jongkok di pangkuannya menghadap ke arahnya, kelamin kami menjadi satu, saling mengisi, saling menggesek dan menekan, menjepit dan menggoyang. Dan hubungan intim kami akhiri dengan rintihan panjangku di pojok karpet di bawah meja tamu. Sungguh pengalaman yang sangat hebat. Sampai kini pun aku selalu mengkhayalkannya dan mengimpikannya.

Hingga suatu saat Nani mengusulkan seuatu yang membuatku termenung. Memang pada awalnya usulannya masih bersifat gurauan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemauannya. Bahkan sambil bergurau ia mengancam akan membeberkan kisahku ini ke pacarku. Aku butuh waktu seminggu untuk menimbangnya, aku belum rela untuk berbagi cinta dengan kawanku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Nani selalu membujuk dan mengkhayalkan keindahannya bagaimana kalau kami melakukan hubungan sex bertiga. Dan akhirnya aku pun menyetujuinya.

Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Oom Pram tidak keberatan dengan gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yang paling tepat, yaitu ketika istrinya sedang mengunjungi orang tuanya di Jawa Tengah. Dan tempat yang telah disepakati adalah di kamar tidurnya bukan di kamarku. Kamarnya ada di rumah induk, sedang kamarku ada di Paviliun yang memang disediakan untuk indekost. Sekitar jam sembilan malam, ketika teman kost lain sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun masuk ke kamar Oom Pram tanpa satu orang pun yang melihat. Oom Pram yang sudah menunggu sambil nonton TV di kamar menyambutku dengan dekapan dan ciuman yang hangat. Kuedarkan mataku keliling kamar, sebuah kamar yang luas, indah dan mengagumkan, kamar yang tidak kalah dengan sweet room di hotel berbintang lima. Inilah pertama kali aku melihat kamarnya, diam-diam kukagumi taste istrinya dalam menata kamar yang begitu indah dan mengagumkan.

Tidak berapa lama kemudian Nani datang menyusul, terlihat kecanggungannya, hilang sifat lincahnya. Kubimbing dia ke arah Oom Pram. Oom Pram memeluk Nani dan mencium pipinya. Kecanggungan dicairkan oleh Oom Pram dengan obrolan ringan dan gurauan kecil. Karena kulihat baik Oom Pram maupun Nani masih sungkan untuk melakukannya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya. Kubimbing Oom Pram ke tempat tidurnya yang sangat luas, kucumbu dan kucium dia. Kami berciuman, saling mengelus cukup lama dan birahiku mulai naik ketika tangannya meremas dengan lembut buah dadaku. Kulihat Nani masih duduk pasif di ujung tempat tidur memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Nani ke arah kami, dan ia segera masuk ke dalam rengkuhan Oom Pram.

Walaupun birahiku sudah mulai bangkit, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Nani menikmati ciuman dan belaian Oom Pram. Nani terlihat sangat bernafsu, apalagi ketika buah dadanya yang sexy diremas-remas oleh Oom Pram. Tubuhnya menindih tubuh Oom Pram dengan posisi miring memberi kesempatan buah dada kirinya untuk diremas, dua belah pahanya menjepit paha kanan Oom Pram, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Nani sedang menggesekkan selangkangannya di paha Oom Pram.

Kuhampiri Nani, kubuka resleting di punggungnya, ia menghentikan kegiatannya untuk memberikan kesempatan aku melepas pakaiannya, dan dalam sekejab dia sudah telanjang bulat, seperti diriku dia juga tidak mengenakan BH maupun CD. Tubuhnya memang indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosannya itu. Hanya ada satu hal yang belum pernah kulihat, yaitu bibir bawahnya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik rambut kemaluan yang tidak terlalu lebat.

Oom Pram segera meraih kedua buah dadanya untuk mencium sekaligus meremasnya, Nani tampak menikmatinya dan membiarkan seluruh tubuhnya dinikmati oleh Oom Pram. Tangannya kulihat mulai mengelus pangkal paha Oom Pram yang masih terbungkus piyama. Aku sebenarnya sangat terangsang dengan adegan itu, apalagi ketika mereka berdua sudah tanpa busana, dan percintaan mereka makin seru dimana dalam posisi tidur telentang di tengah tempat tidur yang harum dan mewah. Oom Pram mempermainkan kelamin Nani dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Nani setengah jongkok di kepala Oom Pram merintih-rintih keenakan sambil menunduk melihat kemaluannya yang sudah makin membengkak.

Agen Qq Online Terpercaya - Dewagalau

Kulepas pakaianku, kurasakan buah dadaku sudah mengeras dan vaginaku sudah terasa basah. Kudekati penis Oom Pram yang tegak berdiri dengan kepala yang mengkilat, dikelilingi oleh otot yang kebiru-biruan, sebuah pemandangan yang bagiku sangat indah. Kugenggam batang penisnya, kadang kukecup ujung penisnya. Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak berani memainkannya seperti yang disukainya. Aku tidak menelusuri otot batangnya dengan lidahku, tidak pula menyedot seperti menyedot es lilin ketika aku masih kanak-kanak. Karena aku sadar, bahwa perjalanan masih panjang. Kali ini dia akan bercinta dengan dua orang wanita muda yang sedang haus-hausnya. Aku takut dia akan “selesai” sebelum waktunya.

Ketika Nani mengerang makin keras, dan gerak pinggulnya terlihat makin tidak terkendali, Oom Pram segera mengakhiri permainan. Dia bangkit dan membimbing Nani untuk rebah di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mencium bibirku tangan kanannya merangkulku dan mengelus punggungku. Kunikmati permainan lidahnya, kadang lidahnya menjalar dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu. Kubiarkan tangan Nani ketika dari posisinya dia mejulurkan tangan untuk ikut meremas buah dadaku, karena menambah kenikmatan yang kurasakan. Bahkan ketika dia bangkit dan jarinya menyibak bukit kemaluanku yang sudah basah, aku malah merentangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Aku sama sekali tidak merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin dia melakukan lebih dari mengelus klitorisku. Aku ingin bibir Nani yang sensual itulah yang melakukannya. Tapi itu tidak dilakukannya.

Oom Pram bangkit dari posisi tidurnya, dari gerak dan sikapnya aku segera tahu bahwa dia sudah akan menyudahi pemanasan yang bagi kami terasa sangat lama dan menyenangkan, walaupun sebenarnya Nani sudah memintanya sejak tadi. Aku memberi kesempatan Nani untuk melakukannya terlebih dahulu, ia sudah dalam posisi telentang dengan kaki yang ditekuk dan kedua belah paha terbuka lebar, sehingga dua bukit kemaluannya terbelah dengan menampakkan semburat magma merah dari celahnya. Sebuah pemandangan yang sangat indah, sebuah tubuh putih yang mengkilat karena keringat, buah dadanya yang padat pinggang yang ramping. Mata Nani memandang sayu ke arah Oom Pram yang sudah berada di depannya siap melakukan tugasnya.

Oom Pram masih menjelajahi tubuh indah itu dengan matanya sambil tangan mengelus paha Nia, tubuhnya masih kelihatan kokoh. Aku tak pernah bosan memandang, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh lelaki itu. Aku lah yang tak sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih penisnya dan kutuntun ke arah lubang kawah yang merah menyala. Nani sedikit mendongakkan kepala ketika ujung kemaluan Oom Pram mulai masuk ke vaginanya, mulutnya mendesis lembut. Jika sedang bercinta denganku, Oom Pram selalu memulai dengan tidak memasukkan penuh, tetapi hanya kepalanya saja, kemudian menancapkan berkali-kali ke arah atas di belakang klitoris, memutar dan menggoyangnya.

Demikian juga yang dilakukan kepada Nani, kocokan ringan itu membuat Nani makin mendesis-desis, disertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya terlihat bergerak membuka dan menutup kadang-kadang pinggulnya diangkat mencoba menenggelamkan batang yang mempesona itu, tetapi selalu gagal. Aku tidak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke buah dada Nina yang bergoncang lembut, bahkan lama-lama jari tanganku mengelus-elus klitoris Nani yang tidak lagi mendesis tetapi sudah merintih-rintih.

“Oom.. masukkan yang dalam.., sampai habis..!” ia menghiba sambil tangannya menekan pantat Oom Pram.

Dan dia merintih panjang ketika penis Oom Pram menancap makin dalam sampai ke pangkalnya.

Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yang berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Pram dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang, “Aaahh..”

Detik-detik indah Nani telah lewat, beberapa saat Oom Pram masih menindih di atas tubuhnya, dibelainya rambutnya dan dicium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yang sama vaginaku sudah berkedut nikmat, aku sangat terangsang penuh birahi, tapi aku masih harus besabar beberapa menit untuk memberi kesempatan Oom Pram mengambil nafas. Walaupun aku tahu pasti bahwa dia belum berejakulasi.

Aku segera turun dari tempat tidur, kuambil tissue dan kondomku, kubersihkan dengan hati-hati penisnya yang basah kuyup oleh lendir Nani. Kusarungkan kondom berwarna merah jambu di kemaluannya. Beda dengan Nani yang tidak menyukai memakai alat itu, dia lebih menyukai pil KB yang diminumnya secara rutin, karena hubungannya dengan pacarnya.

Kulihat Oom Pram sambil telentang memperhatikan apa yang sedang kulakukan, mulutnya medesis penuh nikmat ketika penis yang sudah bersarung itu kukulum dan kusedot. Dalam nafsuku yang puncak itu, aku merasakan tidak perlu lagi pemanasan, aku segera memposisikan diri jongkok di atasnya, kamaluan kami sudah berhadapan nyaris menyentuh. Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum semuanya kumasukkan sampai ke dasar dinding rahimku. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya, kuhisap mulutnya.

Kukerutkan otot-otot di dalam vagina untuk mencengkeram penisnya. Bersamaan dengan itu kuputar pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher kemaluannya. Kemudian dengan cara yang sama kulakukan dengan arah ke bawah, dan kulakukan berulang-ulang. Ia mengelus dan meremas bokongku, pinggulnya menyodok vaginaku dari bawah dengan irama yang sudah sangat harmonis. Posisi ini adalah posisi favoritku (hingga kini). Buah dadaku terhimpit di dadanya, perutku menggeser-geser perutnya dan desis kenikmatan kami semakin menyatu.

Kurasakan gesekan otot dan kulit penisnya di dalam vaginaku, rasanya enak sekali, kepala penisnya yang besar yang menyodok-nyodok dinding rahimku makin menambah kenikmatan yang kualami. Bagian dalam vaginaku berkedut makin dalam. Aku melenguh panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti untuk menghentikan kocokannya. Sementara aku juga menghentikan gerakanku dan meikmati kedutan yang merambah jaringan kemaluanku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tidak ingin permainan cepat selesai, baru lima belas menit kami bersetubuh, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku menonton dan terlalu meresapi permainan Nani tadi.

Aku masih menumpuk di atas tubuh Oom Pram, kemaluannya masih terjepit dalam sekali di dalam kelaminku yang masih menjalar rasa nikmat.

“Oom.., enak sekali. Aku pengen lama. Lamaa sekali..!” kucium pipinya dan kudekap tubuhnya.

Dan ketika dia mulai mengocokku dengan ringan dari bawah, segera kutepuk kembali pundaknya, “Aaah, jangan dulu Oom.., Lani belum turun..”

Agen Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau

Kurebahkan kepalaku di samping kepalanya, kudekap tubuhnya yang kekar, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menempel, dengan posisi ini aku merasa menjadi satu dengannya. Kemaluannya masih tetap di dalam tubuhku.

Wajahku berhadapan dengan wajah Nani yang sejak tadi menonton pertunjukan kami, tangan kirinya meremas-remas buah dadanya sendiri, sedangakan tangan kanannya menggosok-gosok klitorisnya. Nani sudah mulai bangkit lagi nafsunya, wajahnya menampakkan kenikmatan mansturbasinya. Menit berikutnya Oom Pram sudah menggulingkan tubuhku ke samping tanpa melepaskan kesatuan kami. Dan dalam sekejap tubuh yang mengkilat oleh keringat sudah dihadapanku dengan posisi push up, kedua tangannya berada di samping tubuhku, kedua kaki lurus dan merapat. Penisnya sangat besar dan keras masih terasa menekan dalam lubang kenikmatanku.

Kulipat kakiku dan kubuka lebar-lebar pahaku, karena aku tahu bahwa Oom Pram akan segera mengaduk-aduk isi kelaminku dengan alatnya itu. Aku sudah siap untuk dipuasinya, dan aku pun siap untuk memberikan peyananku. Dia mulai menarik pelan-pelan penisnya, kuimbangi dengan remasan otot vagina, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulang kemaluanku. Aaahh.., aku mulai mendesis, kuputar pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kusedot habis kemaluannya, aku merintih tidak tahan, Oom Pram mendesis.

Aku dipompa dengan putaran ke kanan kadang ke kiri, kadang diulir kadang ditancap lurus ke bawah. Rasa geli dan desiran nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat erat dengan pinggulnya. Pangkal kemaluan kami saling melekat, klitorisku bergetar hebat. Oom Pram mendekapku erat, diciumnya bibirku, nafasnya sudah memburu, kocokan penisnya menghujam dengan kencang dan dalam, bersamaan dengan itu kedutan dahsat dalam lubang kemaluanku. Dia telah memancarkan spermanya.

Bersamaan dengan itu kulepas pula keteganganku. Kutahan jeritan kenikmatanku.
“Oom Pram.., oh..”

Aku tergolek lemah di samping Nani yang sedang menuju klimaks dalam mansturbasinya. Malam yang indah yang sampai kini pun aku sering melamunkannya. Sobatku jika kau membaca ini kau pasti tahu bahwa ini aku sobatmu yang dulu, apakah kau masih merindukan Oom kita..? Aku pun begitu.

Kamis, 31 Maret 2016

Cerita Seks Langsung Aku Ajak ML

Cerita Seks Langsung Aku Ajak ML | Agen Poker Online Terpercaya



Agen Poker Online Terpercaya - Dewagalau


Kisah ini berawal dari aku masih kuliah semester dua , saat itu aku berpacaran dengan Manda baru 3 minggu kemarin aku menyatakan cinta kepada dia, aku tembak saat dia di kantin kampus, diman awaktu itu aku sedang asyik bercanda dengan teman temanku, sampai suatu waktu yang tepat aku bilang kepadanya.

cerita sex Mahasiswi, cerita sex panas Mahasiswi, cerita sex terbaru Mahasiswi, cerita sex hot Mahasiswi, cerita sex foto mahasiswi cerita sex mesum mahasiswi cerita sex baru

“Nda,,aku sayang sama kamu..aku mau mulai sekarang kamu jadi pacarku…

” lalu dengan tertunduk malu disertai semburat merah dikedua pipinya dia tersenyum manis sekali lalu berkata.. ” aku juga sayang sama kamu, tapi aku gak mau kecewa…

” sore hari di kantin kampus saat itu terasa begitu indaahnya hingga aku malu sendiri dihadapannya karena kegiranganku.

Manda adalah seorang gadis yang periang..dengan postur tubuh yang sangat ideal untuk gadis-gadis dikampusku..tingginya sekitar 165cm, dengan rambutnya yg hitam berkilau panjang sepundak, kulitnya putih bersih tanpa cela

Ukuran bra nya 36B, ku tau pada saat aku tanyakan padanya di malam minggu pertama waktu aku datang ngapel kerumahnya…tubuhnya yang tegak kala berjalan dengan dagu nya yang sedikit diangkat menambah keanggunan seorang gadis..raut wajahnya yang elok cantik dengan bibir yang selalu tersenyum dan matanya yang indah.

Yang selalu mencerminkan segala emosi yang di rasakannya..sungguh sebuah karya terindah dari seorang gadis yang pernah aku miliki saat itu.Malam minggu pertama, aku datang dan kami mengobrol diteras samping rumahnya.

Dia begitu cantik dengan mengenakan rok terusan bunga-bunga dengan seutas tali mengait pundaknya yang memperlihatkan keelokan bahu dan kulit tangannya..

“papa mama baru aja pergi, katany mau kondangan tuh” jawabnya saat aku tanyakan kedua orang tuanya. “Waah kita bisa bebas dong sayang…??” godaku yang disambut rebahan tubuhnya dipangkuanku.

Lalu setelah obrolan kecil disertai canda ringan aku coba untuk mencium bibirnya yang merah menggoda…lalu kamipun berciuman, begitu lembut bibirnya dan sedikit basah..setelah sekitar 15 menit berciuman aku beranikan tanganku untuk meraba dadanya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Sempat dia tepiskan tanganku..tapi aku coba lagi…dan selalu dia tepiskan tanganku…dan akhirnya dia biarkan tanganku menyentuh pangkal payudaranya..ternyata aku terhalang dengan bra nya..dengan tanpa menyerah aku coba untuk mencari letak puting payudaranya.

Hingga kutemukan dan kuraba-raba dengan jari-jariku…nafasnya kamipun terrasa mulai memburu…lalu dia melepaskan ciuman panjang ku lalu menatap tanganku yang masih sibuk mencari pentil nya…

“susah yaa…??? aku kedalem dulu yaah..aku mau buka bra biar kamu gak susah..

” bisiknya sambil menatap sayu padaku dan tersenyum…aku iya kan, sambil dia berlalu aku yang kegirangan segera meluruskan posisi penisku yang terangsang hebat dari apa yang baru saja aku alami.

Tak lama dia datang lalu langsung duduk dipangkuanku kami berhadapan dan tangannya melingkar di leherku..tatapanya tajam kearahku lalu dia berbisik ” tangan kamu nakal sayang…

” aku balas tersenyum “kamu suka…???” kataku, “tersenyum malu sambil menunduk lalu dia kembali menciumku…kami berpagutan kembali…dan tanganku langsung pada sasaran sebelumnya yaitu kedua payudaranya…

Darahku terasa semakin kerasa berpacu karena kurasakan begitu halus dan kencangnya kulit payudaranya..dan saat kusentuh putingnya, ada nafas tertahan dari Manda dalam keasyikannya melumat lidah dan bibirku.

Nafasnya semakin terengah-engah lalu kurasakan dia menggodaku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya..kini aku yang merasa dipermainkan..dia melepas ciumannya dan menatapku tersenyum nakal dan dengan tetap menggoyang-goyangkan pinggulnya..dengan maksud menggodaku…

Agen Qq Online Terpercaya - Dewagalau

“Aduuuh sayaaang…kamu nakal amaat siiiihh…” kataku,

“abis kamu duluaan…” jawabnya.

“punya kamu keras amat sayang…??? kasian aku ma kamu…mau aku keluarin…???” tanyanya, lalu aku mengangguk tanda mengiyakan…

Lalu dia beranjak dari pangkuanku dan beringsut sujud dibawahku…dengan sabar dia menurunkan resleting jeans ku melepas tali pinggang ku dan menurunkan celana dalamku…sesaat dia tersenyum menatapku dan kembali menatap penisku.

”Punya kamu gede banget sih sayang…” sebenarnya aku masih terasa malu saat itu karena baru 3 hari kita jadian..tapi penisku sudah berhadapan dengan wajahnya yang cantik itu.

Dan selanjutnya dia mulai perlahan menunduk..menyentuh ujung penisku dengan hati-hati…lalu mengecupnya sekali sekali…Ohhh,,,sungguh pemandangan yang luar biasa indah…

“Sayang…aku keluarin yaaa…tapi nanti kalo udah mau keluar bilangin aku yaah…kamu juga liat-liat kedalem yaa..aku takut bi inah pembantuku nanti keluar..bisa diaduin aku sama mama papa…”

“Iyaaa….” jawabku

Lalu dia mengulum lembut kepala penisku dengan sekali mempermainkan lidahnya dalam kulumannya…aku nikmati setiap sentuhan bibir dan lidahnya dipermukaan penisku.

”ohh sayang….” saat dia melepas kulumannya dia menatapku dengan tatapan manja dan senyum yang menggoda…lalu kembali dia mengulum penisku sambil tangannya mengocok perlahan.

Tak beberapa lama aku rasakan dorongan yang begitu kuat terasa di kedua biji pelirku…lalu rasa itu semakin kuat terasa…dan “Sayaaang aku mau keluaaaaaarrr……………..!!!!” bisikku tertahan

Lalu dia lepaskan kulumannya dan mengocok semakin cepat pada batang penisku sambil tatapannya tak lepas melihat raut mukaku..seakan menikmati setiap hentakan tangannya…sambil sesekali lidahnya menjilat-jilat ujung penisku…dan akhirnya

“Aaaaaachhh….sayaaaaang” aku keluar menyemburkan cairan putih kentalku berkali-kali dan kulihat dia tak beranjak dari posisinya bahkan dia membuka mulutnya seakan menampung setiap semprotan-semprotan spermaku didalam mulutnya.

Ohh, benar-benar pemandangan yang sangat menggairahkan…”Ohhh…sayaaang enak bangeeeeeet….!!!!

Jumat, 29 Januari 2016

Cerita Seks Langsung Aku Ajak ML

Cerita Seks Langsung Aku Ajak ML | Agen Poker Online Terpercaya



Agen Poker Online Terpercaya - Dewagalau


Kisah ini berawal dari aku masih kuliah semester dua , saat itu aku berpacaran dengan Manda baru 3 minggu kemarin aku menyatakan cinta kepada dia, aku tembak saat dia di kantin kampus, diman awaktu itu aku sedang asyik bercanda dengan teman temanku, sampai suatu waktu yang tepat aku bilang kepadanya.

cerita sex Mahasiswi, cerita sex panas Mahasiswi, cerita sex terbaru Mahasiswi, cerita sex hot Mahasiswi, cerita sex foto mahasiswi cerita sex mesum mahasiswi cerita sex baru

“Nda,,aku sayang sama kamu..aku mau mulai sekarang kamu jadi pacarku…

” lalu dengan tertunduk malu disertai semburat merah dikedua pipinya dia tersenyum manis sekali lalu berkata.. ” aku juga sayang sama kamu, tapi aku gak mau kecewa…

” sore hari di kantin kampus saat itu terasa begitu indaahnya hingga aku malu sendiri dihadapannya karena kegiranganku.

Manda adalah seorang gadis yang periang..dengan postur tubuh yang sangat ideal untuk gadis-gadis dikampusku..tingginya sekitar 165cm, dengan rambutnya yg hitam berkilau panjang sepundak, kulitnya putih bersih tanpa cela

Ukuran bra nya 36B, ku tau pada saat aku tanyakan padanya di malam minggu pertama waktu aku datang ngapel kerumahnya…tubuhnya yang tegak kala berjalan dengan dagu nya yang sedikit diangkat menambah keanggunan seorang gadis..raut wajahnya yang elok cantik dengan bibir yang selalu tersenyum dan matanya yang indah.

Yang selalu mencerminkan segala emosi yang di rasakannya..sungguh sebuah karya terindah dari seorang gadis yang pernah aku miliki saat itu.Malam minggu pertama, aku datang dan kami mengobrol diteras samping rumahnya.

Dia begitu cantik dengan mengenakan rok terusan bunga-bunga dengan seutas tali mengait pundaknya yang memperlihatkan keelokan bahu dan kulit tangannya..

“papa mama baru aja pergi, katany mau kondangan tuh” jawabnya saat aku tanyakan kedua orang tuanya. “Waah kita bisa bebas dong sayang…??” godaku yang disambut rebahan tubuhnya dipangkuanku.

Lalu setelah obrolan kecil disertai canda ringan aku coba untuk mencium bibirnya yang merah menggoda…lalu kamipun berciuman, begitu lembut bibirnya dan sedikit basah..setelah sekitar 15 menit berciuman aku beranikan tanganku untuk meraba dadanya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Sempat dia tepiskan tanganku..tapi aku coba lagi…dan selalu dia tepiskan tanganku…dan akhirnya dia biarkan tanganku menyentuh pangkal payudaranya..ternyata aku terhalang dengan bra nya..dengan tanpa menyerah aku coba untuk mencari letak puting payudaranya.

Hingga kutemukan dan kuraba-raba dengan jari-jariku…nafasnya kamipun terrasa mulai memburu…lalu dia melepaskan ciuman panjang ku lalu menatap tanganku yang masih sibuk mencari pentil nya…

“susah yaa…??? aku kedalem dulu yaah..aku mau buka bra biar kamu gak susah..

” bisiknya sambil menatap sayu padaku dan tersenyum…aku iya kan, sambil dia berlalu aku yang kegirangan segera meluruskan posisi penisku yang terangsang hebat dari apa yang baru saja aku alami.

Tak lama dia datang lalu langsung duduk dipangkuanku kami berhadapan dan tangannya melingkar di leherku..tatapanya tajam kearahku lalu dia berbisik ” tangan kamu nakal sayang…

” aku balas tersenyum “kamu suka…???” kataku, “tersenyum malu sambil menunduk lalu dia kembali menciumku…kami berpagutan kembali…dan tanganku langsung pada sasaran sebelumnya yaitu kedua payudaranya…

Darahku terasa semakin kerasa berpacu karena kurasakan begitu halus dan kencangnya kulit payudaranya..dan saat kusentuh putingnya, ada nafas tertahan dari Manda dalam keasyikannya melumat lidah dan bibirku.

Nafasnya semakin terengah-engah lalu kurasakan dia menggodaku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya..kini aku yang merasa dipermainkan..dia melepas ciumannya dan menatapku tersenyum nakal dan dengan tetap menggoyang-goyangkan pinggulnya..dengan maksud menggodaku…

Agen Qq Online Terpercaya - Dewagalau

“Aduuuh sayaaang…kamu nakal amaat siiiihh…” kataku,

“abis kamu duluaan…” jawabnya.

“punya kamu keras amat sayang…??? kasian aku ma kamu…mau aku keluarin…???” tanyanya, lalu aku mengangguk tanda mengiyakan…

Lalu dia beranjak dari pangkuanku dan beringsut sujud dibawahku…dengan sabar dia menurunkan resleting jeans ku melepas tali pinggang ku dan menurunkan celana dalamku…sesaat dia tersenyum menatapku dan kembali menatap penisku.

”Punya kamu gede banget sih sayang…” sebenarnya aku masih terasa malu saat itu karena baru 3 hari kita jadian..tapi penisku sudah berhadapan dengan wajahnya yang cantik itu.

Dan selanjutnya dia mulai perlahan menunduk..menyentuh ujung penisku dengan hati-hati…lalu mengecupnya sekali sekali…Ohhh,,,sungguh pemandangan yang luar biasa indah…

“Sayang…aku keluarin yaaa…tapi nanti kalo udah mau keluar bilangin aku yaah…kamu juga liat-liat kedalem yaa..aku takut bi inah pembantuku nanti keluar..bisa diaduin aku sama mama papa…”

“Iyaaa….” jawabku

Lalu dia mengulum lembut kepala penisku dengan sekali mempermainkan lidahnya dalam kulumannya…aku nikmati setiap sentuhan bibir dan lidahnya dipermukaan penisku.

”ohh sayang….” saat dia melepas kulumannya dia menatapku dengan tatapan manja dan senyum yang menggoda…lalu kembali dia mengulum penisku sambil tangannya mengocok perlahan.

Tak beberapa lama aku rasakan dorongan yang begitu kuat terasa di kedua biji pelirku…lalu rasa itu semakin kuat terasa…dan “Sayaaang aku mau keluaaaaaarrr……………..!!!!” bisikku tertahan

Lalu dia lepaskan kulumannya dan mengocok semakin cepat pada batang penisku sambil tatapannya tak lepas melihat raut mukaku..seakan menikmati setiap hentakan tangannya…sambil sesekali lidahnya menjilat-jilat ujung penisku…dan akhirnya

“Aaaaaachhh….sayaaaaang” aku keluar menyemburkan cairan putih kentalku berkali-kali dan kulihat dia tak beranjak dari posisinya bahkan dia membuka mulutnya seakan menampung setiap semprotan-semprotan spermaku didalam mulutnya.

Ohh, benar-benar pemandangan yang sangat menggairahkan…”Ohhh…sayaaang enak bangeeeeeet….!!!!

Senin, 04 Januari 2016

Nafsu Pertamaku

Nafsu Pertamaku | Agen Poker Online Terpercaya 



Bandar Qq Online Terpercaya - Dewagalau


Pengalaman pribadiku sekaligus pengalam pertama saat berpacaran dengan pacar pertamaku, aku dan pacarku sama sama kehilangan perawan dan perjakanya, kejadiannya begini saat itu tepatnya hari rabu aku tidak ada kuliah sehingga bebas mau main kemana saja dari pagi sampai malam, pagi itu aku sudah mandi sambil mikir rencana mau kemana hari ini.

Pacarku Eri sms denganku katanya aku disuruh maen kesana ya udah sehabis makan dan ganti baju aku langsung menstater motorku menuju ke rumah pacarku, selang satu jam dalam perjalanan aku sudah sampai di rumahnya kabetulan juga dia juga libur.

Kutunggu agak lama setelah memencet bel rumahnya, Eri membukakan pintu depan rumahnya, "lho kok sepi, pada kemana ? tanyaku sambil masuk ke rumahnya, "oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke sekolah, ada PR" katanya.

Baca Juga Kisah Sex Kiriman Pembaca lainnya di : haussex.com

"Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya cuman sempet pake handuk sama kaos aja".

"Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil senyum.

"Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, " tapi suka kan …hi hi hi. Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok, kaos ketatnya membungkus payudara indah tanpa bh itu dengan sempurna, memperlhatkan lekukan dada wanita yang sempurna.

Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta nggak bisa diboongin. "Sorry ya agak lama, nih kopi kesukaanmu mas ", aku agak kaget juga "eh makasih ya" kataku sambil kaget dan agak konak lihat pakaiannya,

Eri cuma make celana pendek tipis batik yogya dan kaos tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.

"Aku minum ya, wah masih panas sekali' kataku sambil megangin mulutku yang kepanasan,

Eri ketawa " makanya kira-kira ya kalau mau minum tiup dulu donk, mas".

"Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi "kataku.

"Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu" kata Eri sambil duduk disampingku dan memegang mulutku, aku diam dan memperlihatan lidahku yang kepanasan, sementara kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm. Kudekatkan dudukku pada tubuh Eri, sambil tangannya melihat-lihat lidahku,

Tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu. Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok membuat kontolku bangkit dan mulai membesar dengan cepat,

Hingga menyesakkan celana yang kupakai, "idih, kok sampai merah gini" kata Eri, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah,

Satu hal yang kusuka dari pacarku, meskipun dia orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan. Tiba-tiba Eri mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku,

Bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan kontolku yang sudah mengeras, "Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas kontolku".

Kulihat matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair, pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga,kelihatannya salah satu titik rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya,

Lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya,

Sangat kontras sekali dengan dadanya yang sangat putih dan montok itu. Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung,

Kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan.

Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluktubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas kontol tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.

Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dan dia menggelendot manja diatas pangkuanku, "Mas, kita kemarku yuk, takut di ruang tamu ada yang masuk, lagian disana kan lebih leluasa, tapi aku minta digendong ya ..? pintanya manja.

Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang tamu. Setelah menaruh Eri diatas kasur, kuhampiri tape disamping tempat tidurnya dan kusetel lagu Forever In Love-nya Kenny G yang sampai saat ini menjadi lagu kenangan kami berdua.

Dalam ketegangan kontolku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri Eri, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku tak tinggal diam mulai dari kaos dan BH-nya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang menutupi lembah dan jembut halusnya,

Sambil terpejam Tangan Eri meraih kancing dan resluting celanaku dan didapatinya kontolku yang sudah tegak berdiri, kubantu melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya celana dalam Eri yang masih dipakainya. Tiba-tiba tubuhku didorongnya, "berdiri dulu sayang, katanya,

Akupun turun dari tempat tidur dan Eri pun duduk ditepi tempat tidur dan sambil membelai kontolku yang sudah sangat tegang, " Aku belum pernah lihat titit lelaki dewasa, tetapi punyamu besar sekali mas, sampai-sampai tanganku rasanya mantap sekali memegangnya, boleh aku belai sayang,

"Tentu, belai ciumi dan manjakan kontol besar ini sayang, kataku. Kontolku sebenarnya nggak terlalu besar ya kira-kira pernah kuukur pakai penggaris panjangnya 15 cm dan bonggolnya sebesar pepsodent ukuran jumbo, yah perfectable size-lah menurut ukuran pacarku.

Sejak pertama kali mengenal oral sex hingga hari ini, Eri menunjukkan antusias yang sangat tinggi dengan kontolku, matanya sempat terbelalak saat pertama melihat dan memegang kontolku yang sudah ereksi.

Apalagi saat pertama kali melakukan "karaoke", istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kontolku benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir aja baru dengan kamu , dan akupun teringat first kiss buatku dan buat dia benar-benar berkesan,

Habis sama-sama baru sekali itu sih. Sambil duduk dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kontolku yang sudah ereksi terlihat menantang seperti tugu monas, Eri jongkok dibawah sambil membelai perlahan kontolku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kontolku mengikuti urat-uratnya yang menonjol sambil sesekali meremas dengan gemas,

Kulihat payudara Eri sangat menantang dan sesekali kuremas juga susunya. Dari pangkal kontolku, dekat anus, tiba-tiba Eri menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bonggol kontolku, jilatan itu kemudian berpindah keatas mengikuti batang kontolku,

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Hingga akhirnya kepala kontolku dijilat dan disedot perlahan-lahan. Kurasakan aliran darah mengalir keras disepanjang urat kontolku, dan ketegangannya mungkin sudah mencapai 100%, kepalanya membesar seperti helm tentara,

Warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat sekali. Sampai akhirnya batang kontolku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam mulutnya, perlahan-lahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya, sementara masih tersisa sekitar 5 cm.

"Masukkan semuanya dong, pintaku, "Gimana mau masuk lagi, kontolmu terlalu panjang buat mulutku, katanya sambil melepaskan kulumannya. Akhirnya keluar masuk kontolku dimulutnya, wah rasanya nikmat sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku,

Kami memang selama ini belum pernah melakukan persetubuhan hingga memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan senggama.

Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang terbuka ditambah alunan instrumen Kenny.G membuat kami sama-sama terbuai dan lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kujamah payudaranya, Eri kutarik dan kurebahkan di atas tempat tidur, wajahnya benar-benar merangsang, matanya berbinar,

Bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan memadat dengan putting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya,

Sambil kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Eri diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu. Sampai di pahanya kubelai dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu terangsang,

Sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kuremas sambil mulai kujilati melingkar hingga sampai ke putingnya kujilati dan kusedot penuh nafsu, Kulihat pinggul dan pantat Eri bergerak dan menggelinjang tak karuan menahan kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.

Kujilati kebawah lagi dan sampai ke perut Eri yang sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kusibakkan bulu-bulu halus yang menutupi vagina pacarku, terlihat bibir vaginanya masih tertutup rapat,namun terlihat disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah mulai basah.

Kubuka sedikit dan terlihat kelentitnya berwarna merah jambu, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Eri melenguh keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari telunjukku dan akhirnya mulai kujilati dengan ujung lidahku, kembali terdengar erangan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.

"Mas, tolong aku sayang, masukkan kontol besarmu ke vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini, pintanya sambil setengah menangis.

"jangan sayang, kita belum boleh melakukan ini, toh nanti kita juga akan menikah, kataku masih sadar, meskipun aku jiga sudah tidak kuat lagi menahan nafsuku.

Agen Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau

"Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Eri, sambil mulai menarik kontolku ke arah vaginanya yang membasah. Kontolku yang sudah agak menurun, mulai bangkit lagi begitu menyentuh bibir vagina Eri, sangat tegang dan begitu membesar.

Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang kontolku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala kontolku ke mulut vaginanya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Eri sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, "aaah" ,

Namun akhirnya kepala kontolku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangat vaginya, perlahan kumasukkan seinchi demi seinchi, pada centimeter ke 3 menuju ke 4, Eri tiba-tiba berteriak dan menjerit,

"Aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang menusuk dan nyerinya sampai ke perut", katanya. "Aku cabut aja ya ?" " Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini, aku yang sudah merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang kontolku.

Kulihat Eri meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kontolku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yang belum pernah kurasakan, kontolku serasa digigit bibir yang kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.

Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini, " mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kontolmu mas, rasanya nikmat sekali. Perlahan aku mulai mengayun batang kontolku keluar masuk ke vagina Eri,

Kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta kontolku untuk dimasukkan dalam-dalam ke vaginanya.

Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kontolku di vaginanya. Eri berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku,

Kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku,

Kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kontolku seluruhnya di dalam vaginanya. " Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhhh,

Aku merasakan nikmat yang amat sangat, kontolku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di kontolku, dan aku yakin kontolku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Eri, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.

Kubuka sedikit jepitan kaki Eri dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Eri, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari vagina Eri, kontolku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh kontolku keluar masuk dari vagina Eri, nikmat sekali rasanya.

Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kontolku di vagina Eri, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam kontolku dan akhirnya …. Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kontolku yang sudah kucabut dari dalam vagina Eri,

Kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan diatas perut Eri, kuurut-urut batang kontolku dan tetesan air maniku berjatuhan di atas jembut halus kekasihku.

Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Eri, kupeluk dia sambil kubelai rambutnya, Eri terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk dia erat-erat, dan dia memelukku juga,

" Mas, hari ini aku sudah persembahkan kesucianku untukmu, sesuatu yang berharga yang kumiliki telah kuberikan padamu, aku nggak mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah hari ini … Aku sangat mencintaimu mas".

Agen Domino online Terpercaya - Dewagalau

Eri bangun dari rebahannya, mengambil saputangan dan membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan kenikmatannya, saputangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah lembar saputangan biru itu.

"Saputangan ini akan kusimpan selamanya, sebagai tanda buat cinta kita, mas" Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup keningnya dan kukatakan, " Hari ini 14 November 1994, aku telah kau berikan sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan kulupakan hari ini selama hidupku".

Dalam keadaan sama-sama bugil, kupeluk tubuh Eri, kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang sama, " tahun depan aku sudah lulus, selanjutnya aku akan melamarmu dan kita akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Eri".

" Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang memang aku idamkan selama ini". Keringat yang mengalir di badanku diseka Eri dengan handuk dan dia membersihkan kontolku dengan handuk basah, akupun jadi terangsang lagi,

" Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar perkasa mas", aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tiba-tiba mamanya pulang. Kugandeng tangan Eri dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower kamar mandinya kita mandi bersama,

Saling menyabuni dan bercanda bersama, Kontolku menjadi tegang saat mandi dan Eri sempat memasturbasi kontolku yang sudah tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang kontolku,

Sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Eri tertawa puas, menciumiku dan melanjutkan mandi sampai selesai. Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan Eri dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah itu.

Minggu, 27 Desember 2015

Puas Dengan Penjaga Villa

Puas Dengan Penjaga Villa | Agen Poker Online Terpercaya




Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Pak Erik berkata kalau misal ada perlu , Bapak ada dirumah neng tinggal datang kerumah saja. Setelah dia pamit dari hadapanku aku langsung menuju ke kasur dan membereskan semua bawaanku dengan nafas panjang aku sangat lega lepas dari pelajaran kuliah. Cuaca di hari itu sangat bersahabat tidak terlalu panas dengan angin yang sepoi sepoi masuk kekamarku.

Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Erik memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.

Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku.

Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.

Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..)

20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam.

Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku. Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil suntan oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan.

Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur. Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan.

Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi.

Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit. Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Memet, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku.

“Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!” ancamnya

Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku

“Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!” katanya sambil matanya menatapi dadaku

“Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!” kataku sewot.
Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di sini.

Mengetahui Pak Erik sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke sini. Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).

“Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!” tantangku.

“Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.

Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, dan Bangunan).

Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

“Eenghh.. terus Tar.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Memet yang sedang mengisap payudaraku.

Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.

Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat.

Dengan merem melek aku menjambak rambut si Memet yang sedang menyeruput vaginaku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Memet melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.

Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol.

Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.

“Gua ga tahan lagi Tar, sini gua emut yang punya lu” kataku.

Si Memet langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.

Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan.

Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.
“Eemmpp.. emmphh.. nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.

Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.

Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Erik muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku.

“Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan” katanya terbata-bata.

Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya.

“Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!” godaku.

Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.

Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

“Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?” Sambil tangannya terus meremasi payudaraku.

Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya.

Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan.

“Wah, Pak Erik sama majikan sendiri aja malu-malu!” seru si Memet yang memperhatikan Pak Erik agak grogi menikmati oral seks-ku.

Memet lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Memet pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.

Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku.

Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Erik makin bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Erik ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Memet menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Erik menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Erik. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Memet terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.

Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

“Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Erik lembut.

Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, “Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih”.

Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Memet duduk di sebelah kiriku dan Pak Erik di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga.

Selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok.

“Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Erik mengambil posisi berlutut di depanku.

Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Memet yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.

“Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.

Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh.

“Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin” ceracaunya.

“Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim” kataku dalam hati.

Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku.

Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.

Pak Erik memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya.

Goyangan kami terhenti sejenak ketika Memet tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Erik. Memet membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana

“Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww!” rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya.

Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.

Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Memet menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Memet malah makin buas menggenjotku. Pak Erik melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Erik erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. 

Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Erik. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Erik, dan Memet menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap.

Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama.

Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir

“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.

Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi.

Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor.

Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus.

Lain hari aku akan menceritakan bagaimana jahilnya aku mengerjai teman-teman kuliahku sehingga mereka jatuh ke tangan Pak Erik dan Memet dan juga pengalaman-pengalamanku lainnya.